Saturday, September 24, 2016

Profil roasting kopi


Proses roasting kopi memegang peranan penting dalam memunculkan karakteristik kopi. Secara mendasar, terdapat tiga tingkatan roasting yang paling umum yakni light roast, medium roast, dan dark roast. (baca: roasting kopi)
  • Light Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna coklat tua.  Suhu biji kopi berkisar antara 180°C – 205°C. Pada suhu sekitar 205°C tersebut terjadi first crack dan pada saat itu pula proses roasting dihentikan.
  • Medium Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna coklat tua cenderung gelap. Suhu biji kopi pada kisaran 210°C dan 220°C. Pada suhu tersebut adalah suhu dimana telah terjadi first crack namun belum mencapai tahap second crack.
  • Dark Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna gelap yang diselimuti minyak di permukaan bijinya. 
Perlakuan light roast akan menghasilkan kopi dengan tingkat keasaman dan kadar kafein yang cukup tinggi.  Sedangkan medium roast mulai memunculkan karakter "body, sweetness, fruity notes" tapi
masih disertai rasa asam yang cukup.  Rasa pahit akan semakin kuat jika kopi disangrai dengan profil dark roast dan tingkat keasaman akan semakin berkurang.

Bagi para barista, profil roasting yang dikenal lebih luas lagi, diantaranya:
  • Cinnamon Roast. Tingkatan ini masuk dalam kategori light roast, dapat dilihat dari biji kopi yang masih berwarna cokelat muda seperti warna kayu manis dan tidak berminyak di permukaan, jika diseduh memiliki tingkat acidity yang tinggi, proses penyangraian berhenti tepat sebelum first crack.
  • New England Roast. Tingkatan Ini juga termasuk light roast, namun warnanya lebih gelap dibandingkan Cinnamon roast, proses penyangraian berhenti pada krek pertama (first crack).
  • American Roast. Derajat sangrai ini termasuk ke dalam medium roast dan cukup digemari di Amerika. Tingkat acidity-nya tidak terlalu tinggi dengan body medium. Warnanya coklat sedikit lebih gelap dari New England Roast, disangrai hingga akhir waktu krek pertama (first crack).
  • City Roast. Ia juga termasuk medium roast, berwarna coklat agak gelap, memiliki body lebih tebal serta rasa, aroma, dan acidity yang lebih seimbang dibanding tipe light roast.
  • Full City Roast. Derajat ini termasuk ke dalam medium-dark roast; warnanya coklat tua dengan permukaan yang sudah mulai berminyak, penyangraian berhenti ketika memasuki tahap awal krek kedua (second crack).
  • Vienna Roast. Tingkatan ini juga masuk kategori medium-dark roast; meski ada juga yang mengategorikannya sebagai dark roast. Warnanya lebih gelap dari Full City Roast dan memiliki body yang tebal dengan acidity rendah. Proses penyangraian dilakukan hingga pertengahan krek kedua (second crack).
  • French Roast. Tingkatan ini masuk ke dalam kategori dark roast, warnanya kehitaman dengan permukaan yang berminyak dan sedikit hangus, jika diseduh rasanya seringkali pahit. Kopi sangrai ini memiliki kadar kafein yang rendah.
  • Italian dan Spanish Roast. Keduanya menunjukkan karakteristik permukaan yang gosong, berwarna hitam dan sangat berminyak. Acidity hilang dan menghasilkan rasa arang jika diseduh.
sumber gambar: google.com
sumber artikel: kopirelocoffee.wordpress.com
sumber artikel: coffeeableindo.wordpress.com

1 comment: