Liberika
Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika barat. Kopi ini dapat tumbuh setinggi 9 meter dari tanah. Di abad-19, jenis kopi ini didatangkan keIndonesia untuk menggantikan kopi arabika yang terserang oleh hama penyakit.
Dahulu, kopi liberika pernah dibudidayakan di Indonesia, tetapi sekarang sudah ditinggalkan oleh pekebun atau petani. Pasalnya, bobot biji kopi keringnya hanya 10% dari bobot kopi basah. Selain perbandingan
bobot basah dan bobot kering, rendemen biji kopi liberika yang rendah merupakan salah satu factor tidak berkembangnya jenis kopi liberika di Indonesia. Rendemen kopi liberika hanya sekitar 10 – 12%.
Karakteristik biji kopi liberika hampir sama dengan jenis arabika. Kelebihannya jenis liberika lebih tahan terhadap serangan hama Hemelia vastatrixi disbandingkan dengan kopi jenis arabika. Kopi Liberika. Beberapa varietas kopi Liberika yang pernah didatangkan ke Indonesia antara lain adalah Ardoniana dan durvei.
Kopi liberika memiliki beberapa karakteristik:
- Ukuran daun,cabang,bunga, buah dan pohon lebih besar dibandingkan kopi Arabika dan kopi robusta.
- Cabang primer dapat bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat keluar bunga atau buah lebih dari satu kali.
- Kualitas buah relatif rendah.
- Produksi sedang, (4,-5 ku/ha/th) dengan rendemen ± 12%
- Berbuah sepanjang tahun.
- Ukuran buah tidak merata/tidak seragam
- Tumbuh baik di dataran rendah.
Kopi liberika termasuk tanaman hutan dan banyak terdapat di pedalaman Kalimantan dan sudah berabad lamanya menjadi minuman tradisional suku Dayak di sana. Pohon kopi liberika ini bisa mencapai ketinggian 30 m, dan biji kopi liberika merupakan biji kopi dengan ukuran terbesar di dunia.
Excelsa
Saat ini sedang dalam kajian peneliti Puslitkoka untuk diajukan pelepasan varietasnya. Kopi jenis ini tidak termasuk kedalam kelompok arabika dan robusta akan tetapi masuk kelompok liberoid. Asal mula kopi excelsa ditemukan secara historis di daerah afrika Barat tahun 1905 kemudian menyebar ke daerah melayu.
Dewevrei Coffeaatau kopi Ekselsa (Excelsa) memang tidak terlalu banyak dibudidayakan di tanah Indonesia. Kopi Ekselsamerupakan jenis kopi yang tidak begitu peka terhadap penyakit HV dan dapat ditanam di dataran rendah dan lembap, atau dapat juga disimpulkan bahwa kopi Ekselsa (Excelsa) ini dapat ditanam di daerah yang tidak sesuai untuk kopi robusta. Kopi Ekselsa (Excelsa) juga dapat ditanam di atas lahan gambut, kemudian cukup 3,5 tahun, tanaman ini sudah mampu memproduksi beras kopi sekitar 800-1200 kg per Hektar. Kopi jenis Ekselsa (Excelsa) sudah ditanam masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat – JAMBI sejak 50 tahun yang lalu. Beberapa perusahaan kopi terkemuka di Indonesia telah menggunakan kopi ini sebagai bahan baku. Jenis Kopi Ekselsa (Excelsa) sejak dahulu telah menjadi kopi andalan daerah jambi , bahkan beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan permintaan dari Malaysia dan Singapura Dengan harga jual mencapai Rp 26.000 per kilogram. Jambi memang merupakan daerah yang tepat untuk membudidayakan Kopi Ekselsa ini, tepatnya di daerah Ilir yang sebagian besar memiliki lahan gambut, seperti di Kec. Pengabuan, Kec. Betara, Kecamatan Bram Itam dan Kuala Betara. Sehingga sudah seyogyanya pemerintah menaruh perhatian lebih terhadap pengembangan (Excelsa) agar dapat meningkatkanpendapatan daerah dari sektor perkebunan kopi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat – Jambi.
Keunggulan kopi excelsa.
Kopi excelsa mempunyai cita rasa dan aroma yang dikategorikan kuat dan dominan pahit. Beberapa peneliti luar negeri juga mulai tertarik kopi excelsa indonesia. Beberapa keunggulan kopi excelsa antara lain : mempunyai fisik yang lebih besar dari kopi arabika maupun robusta dan cenderung berbuah sepanjang tahun, mudah dibudidayakan, dan relatif tahan terhadap hama dan penyakit. Keunggulan lainya adalah dapat ditanam di lahan gambut yang memiliki kesuburan rendah yang tidak dapat ditanami baik kopi arabika maupun robusta. Dalam 3,5 tahun, tanaman kopi excelsa telah mampu menghasilkan produksi sekitar 1,2 ton per ha.
Jenis Biji Kopi lainnya baca: Biji Kopi - Arabica, Robusta, Luwak
sumber gambar: google.com
sumber artikel: ditjenbun.pertanian.go.id
No comments:
Post a Comment